Apa itu Speech Delay? Yuk Kenali Tandanya Pada Anak dan Cara Mengatasinya

Apa itu Speech Delay-01

“Pernah mendengar kata speech delay? Yuk kenali tanda-tandanya, serta cara mengatasi speech delay yang terjadi pada anak”

Speech delay terjadi pada 5 sampai 10 persen anak usia prasekolah. Speech delay merupakan kondisi ketika seorang anak belum mampu mengucapkan sejumlah kosakata di usia tertentu yang seharusnya Ia sudah bisa. Di usia tersebut anak juga belum mampu untuk memahami apa yang dikatakan oleh orang lain. Anak-anak yang mengalami speech delay berada dalam tahap belum mampu berkomunikasi seperti anak-anak lain yang seumuran dengannya. Nah, seringkali, orang tua juga terlambat mengetahui hal ini, karena menganggap itu hal yang biasa dan belum paham dengan tanda-tanda speech delay.

Tanda-Tanda Speech Delay pada Anak

 

1. Tidak Kunjung Mengucapkan Sesuatu yang Bermakna

Biasanya di usia 12 bulan, anak sudah bisa mengucapkan satu suku kata bermakna seperti “mam” untuk meminta makan, “pa” untuk menyebut papa, dan lain sebagainya. Namun, anak yang mengalami speech delay belum bisa mengucapkan sesuatu yang bermakna untuk menyampaikan maksudnya.

2. Tidak Merespon Saat Dipanggil

speech delay(Sumber: Orami.co.id)

Bayi yang berusia 4 bulan ke atas umumnya sudah mengerti namanya dan merespon ketika dipanggil, dengan menoleh atau tersenyum. Nah, jika anak tidak menanggapi ketika dipanggil di usia 1 tahun, Anda perlu untuk waspada.

3. Tidak Menunjukkan Reaksi

Anak yang mengalami speech delay umumnya tidak bereaksi kepada orang lain, seperti tidak tersenyum ketika melihat keluarga dekatnya. Anak bahkan tidak menangis ketika orang tuanya meninggalkannya.

4. Tidak Mencari Sumber Suara

Pada usia satu tahun, anak-anak umumnya menoleh jika mendengar suara. Anak mencoba mencari sumber dari suara tersebut. Sedangkan, anak yang mengalami speech delay akan terlihat abai dengan suara. Bahkan, anak-anak tersebut jarang terkejut ketika ada suara pintu terbuka, guntur, atau derap sepatu. Kadang orang tua berpikir bahwa anaknya yang tidak merespon suara, merupakan tipe anak yang tenang. Namun, gejala ini kadang perlu Anda waspadai.

5. Tidak Bisa Menunjuk

Anak yang mengalami speech delay juga tidak mampu menunjuk benda atau gambar di dalam buku yang Anda sebutkan. Bahkan, ketika Anda meminta anak untuk menunjuk anggota tubuh yang Anda sebutkan, anak juga tidak bergerak.

6. Tidak Bisa Meniru

Anda harus sangat waspada jika anak Anda tidak bisa melakukan aktivitas meniru seperti meniru suara kucing, anjing, pesawat, mobil, atau bahkan sesederhana menirukan gerakan hewan-hewan yang ada di sekitarnya.

Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak

 

1. Bernyanyi Bersama

Bernyanyi adalah salah satu kegiatan yang disuka anak-anak. Ciptakan suasana bernyanyi yang santai dan pilih lagu anak-anak yang mempunyai kata-kata sederhana dengan nada sederhana juga. Bernyanyi lah dengan sedikit gerakan tarian agar anak tertarik. Selain melatih gerak, bernyanyi bersama dapat membantu anak memiliki tambahan kosakata. Tidak perlu mengganti lagu setiap hari, namun yang penting anak dapat menambah kosakata setiap harinya. Jika satu lagu sudah bisa dinyanyikan dengan baik oleh anak, maka baru coba ganti lagu lainnya, agar kosakata yang mereka miliki semakin banyak. 

2. Membacakan Buku Cerita

Cara mengatasi speech delay(Sumber: ccnindonesia.com)

Membacakan buku dongeng dengan gambar-gambar menarik juga merupakan salah satu cara mengatasi anak yang mengalami speech delay. Tidak hanya meningkatkan daya imajinasi dan menambah kosakata pada anak, membacakan cerita untuk anak nyatanya juga bisa menambah waktu berkualitas antara anak dan orangtua.

3. Melakukan Diskusi Sederhana dengan Anak

Rajin mengajak anak mengobrol merupakan cara paling efektif untuk mengatasi speech delay pada anak. Coba ajak anak Anda berdiskusi hal-hal yang menarik bagi mereka, contohnya membahas film kartun kesukaannya, atau kegiatan yang dilakukan selama satu hari. Tanyakan dengan kalimat-kalimat sederhana yang mudah dimengerti anak, sehingga anak tidak kesulitan menjawab semua pertanyaan Anda. Dengan demikian, Anda dapat menciptakan suasana diskusi yang menarik, sehingga kedepannya anak tidak sungkan untuk untuk mengajak Anda kembali berdiskusi.

4. Bantu Anak Memahami Nama-nama Benda

Anak yang mengalami speech delay ketika menginginkan sesuatu hanya menunjuk benda tersebut dan tidak mengucapkan kalimat permintaan. Jika hal tersebut terjadi, maka Anda bisa membantu anak memahami nama-nama benda tersebut. Dengan demikian, anak bisa terdorong untuk meniru nama-nama benda yang Ia dengar.

5. Tanggapi Perkataannya dan Perbaiki

Ketika anak mengatakan sesuatu yang kurang tepat artinya, maka jangan buru-buru untuk menyanggahnya. Anda sebaiknya menanggapi perkataan tersebut dengan kata atau kalimat yang tepat. Contohnya, ketika anak meminta untuk “mengikat” kancing bajunya, maka Anda bisa menanggapi dengan “Ia, Ibu akan mengancingkan bajumu’. Hal tersebut dapat mendukung perkembangan anak yang mengalami speech delay.

6. Batasi Penggunaan Gawai

Tanda speech delay pada anak(Sumber: Tirto.id)

Dari sebuah studi yang dilakukan kepada anak usia 18 bulan yang lebih banyak bermain gawai, menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut bisa berkaitan dengan speech delay. Oleh sebab itu, untuk mencegah terjadinya speech delay pada anak, maka Anda disarankan untuk membatasi penggunaan gawai pada anak hanya 1 jam per hari. Hal ini bertujuan agar anak Anda lebih terdorong untuk berbicara dengan anggota keluarga dibandingkan bermain ponsel.

Jadi, sudah paham kan tanda-tanda speech delay dan cara mengatasinya? Selalu perhatikan perkembangan anak Anda dan waspadalah ketika anak menunjukkan tanda-tanda di atas. Nah, untuk melatih anak bicara dan menambah kosakata yang Ia miliki, kini Ia bisa belajar sambil bermain di altaschool. Alta School tak hanya menyediakan pendidikan untuk anak TK dan SD, namun juga sudah ada untuk tingkat PAUD. Berbagai fasilitas belajar yang menarik dari Alta School bukan hanya berguna untuk membantu anak Anda mengenal banyak kosakata, namun juga membantu Ia meningkatkan minat dan bakatnya sejak dini. Lalu, yang paling menarik, Alta School telah menggunakan konsep belajar homeschooling, jadi anak bisa belajar dari rumah dan tetap dalam pengawasan Anda.

CTA Blog Alta School

Sumber:

Agustin, S. (2021), ‘Tanda Speech Delay pada Anak dan Cara Mengatasinya’. Alodokter.com, 22 November 2021 [daring] Available at: https://www.alodokter.com/tanda-speech-delay-pada-anak-dan-cara-mengatasinya

Parenting. ’11 Tanda Anak Mengalami Speech Delay’, Parenting.co.id, [daring] Available at: https://www.parenting.co.id/balita/11-tanda-anak-mengalami-speech-delay-

Handayani, V.V. (2022), ‘Begin Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak’, Halodoc.com, 14 Februari 2022 [daring] Available at: https://www.halodoc.com/artikel/begini-cara-mengatasi-speech-delay-pada-anak

Madarina, A. (2020), ‘Speech Delay pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi’, Sehatq.com, 17 Mei 2020 [daring] Available at: https://www.sehatq.com/artikel/memahami-speech-delay-pada-anak-dan-cara-menanganinya

Sumber Gambar:

Anak Tidak Menoleh Ketika Dipanggil [daring]. Available at: https://www.orami.co.id/magazine/anak-lebih-senang-main-sendiri-perlukah-orang-tua-khawatir 

Orang Tua Menemani Anak Membaca [daring]. Available at: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210722191625-284-671027/5-tips-membacakan-buku-pada-anak-agar-ikatan-makin-kuat 

Anak Bermain Gawai [daring]. Available at: https://tirto.id/risiko-kecanduan-gawai-pada-anak-anak-ctga 

Nurul Habibah