Memberi Hukuman dan Penghargaan ke Anak, Masih Efektifkah?

Alta - Pengasuhan Anak- Memberi hukuman dan penghargaan ke anak, masih efektif kah-01“Artikel ini berisi informasi tentang masih efektif atau tidaknya pola asuh yang menghukum atau memberi anak hadiah. Simak artikel ini untuk tau pola asuh terbaik untuk anak”

Ketika anak Anda melakukan kesalahan, apakah Anda memberinya hukuman? Atau, jika anak Anda berhasil melakukan sesuatu, apakah Anda memberinya Hadiah? Yap, model pengasuhan anak seperti ini memang telah populer sejak dahulu. Cara pengasuhan dan mendidik anak dengan penghargaan atau hukuman dianggap mampu mendisiplinkan anak sejak dini.

Namun, berdasarkan buku Punished by Rewards and Unconditional Parenting, hukuman dan penghargaan dianggap hanya bisa mengontrol anak untuk memenuhi kebutuhan orang tua dan hanya efektif untuk hasil membimbing jangka pendek. Lalu, menurut Dr. Alfie Kohn, penulis dari buku tersebut, hukuman dan penghargaan dapat menghilangkan kreativitas anak. Selain itu, anak juga kehilangan kesempatan untuk mengatur diri sendiri.

gentle parenting(Sumber: Sehatq.com)

Nah, saat ini sudah banyak juga orang tua yang tidak lagi menggunakan penghargaan atau hukuman dalam mendidik anak. Para orang tua, mulai mengganti pola asuh tersebut dengan pola asuhan gentle parenting.

Pola asuh gentle parenting sendiri merupakan metode pengasuhan anak dengan mengedepankan prinsip-prinsip respek, empati, beserta pengertian untuk membesarkan anak-anak yang lebih percaya diri dan bahagia. Tujuan dari pola asuh ini adalah membentuk anak yang mudah berempati, berperilaku tenang, serta pandai mengontrol diri.

Dengan metode gentle parenting, Anda bisa mengajarkan anak untuk melakukan hal-hal baik menggunakan pendekatan positif serta kesabaran, dan bukan berpatok pada pujian, penghargaan atau rasa takut. Jadi, anak tidak lagi takut bisa dihukum atau berharap mendapatkan penghargaan karena melakukan sesuatu.

dampak memberi hadiah atau hukuman untuk anak(Sumber: Klikdokter.com)

Berikut ada 9 tips dalam menerapkan pola asuh gentle parenting, yaitu:

1. Orang tua memberi anak pilihan, bukan perintah. Contohnya “Kamu mau belajar mengaji setelah sholat magrib atau setelah sholat isya?”.

2. Orang tua melakukan pendekatan dengan cara yang menyenangkan.

3. Orang tua memulainya dengan membangun koneksi serta percaya kalau semua perilaku anak dimulai dari bagaimana anak berhubungan dengan orang tuanya.

4. Orang tua mendeskripsikan perilaku, bukan si anak. Jadi mereka tidak mencap anak bodoh atau nakal. Mereka lebih memilih menjelaskan tindakan mereka sesuai dengan apa yang mereka rasakan saat itu. Contohnya, ‘Ibu sangat kesal saat membereskan remah-remah roti di kasur”.

5. Orang tua membiarkan perasaan mengambil alih. Daripada mengatakan “berhenti” atau “ssssst” kepada anak, orang tua secara aktif mendengarkan serta menanggapi keluhan atau tangisan anak.

6. Orang tua mempercayai anak-anaknya.

7. Orang tua diharapkan bersikap tenang. Ketika situasi memanas, orang tua menarik nafas dalam-dalam dan menenangkan diri.

8. Orang tua memperlakukan anak sebagai mitra dalam keluarga. Artinya, anak-anak turut membantu membuat keputusan dan dilibatkan dalam tugas-tugas rumah tangga.

9. Orang tua meminta maaf saat melakukan kesalahan.

Lalu, selain menerapkan pola asuh gentle parenting, metode penghargaan dan hukuman bisa juga Anda ganti dengan dua cara berikut ini:

1. Melakukan Tindakan Pencegahan

Tips Mengasuh Anak(Sumber: Edukasi.kompas.com)

Tindakan pencegahan dipercaya bisa mengurangi stres yang mungkin muncul dalam keluarga. Contohnya, jika Anda tidak ingin anak bermain gadget terlalu lama, maka Anda bisa memberikan contoh dengan mengurangi penggunaan gadget, terutama saat mengasuh anak. Tindakan pencegahan bisa menghemat waktu dan energi Anda.

2. Memotivasi Anak Secara Intrinsik, bukan Ekstrinsik

Metode pengasuhan berupa penghargaan dan hukuman membuat anak melakukan hal baik 

karena faktor ekstrinsik, yakni faktor eksternal yang memotivasi. Anak melakukannya bukan karena faktor intrinsik, yaitu hal yang memotivasi dari dalam diri.

Anda pasti cenderung melakukan sesuatu dengan benar jika Anda bahagia, begitupun dengan anak-anak. Ketika anak-anak memiliki kontrol terhadap diri mereka sendiri, seperti memilih buku yang akan dibaca, anak-anak bisa bahagia dan bersikap dengan baik tanpa perlu mendapatkan penghargaan atau hukuman.

Jadi, itulah dua tips pola asuh anak tanpa penghargaan dan hukuman. Nah, buat Anda yang memiliki anak di usia PAUD hingga SD, Anda tentu juga ingin anak disiplin dalam belajar bukan? Kini altaschool dapat menjadi solusi bagi Anda yang ingin membantu anak belajar dengan mudah dan nyaman.

Alta School menyediakan berbagai fasilitas belajar yang menarik, seperti Home-Based Project, Live Teaching, Learning Kit, Pendidikan Karakter, serta masih banyak lagi. Belajar di Alta School dapat membantu anak Anda mengembangkan bakat dan kreativitasnya sejak dini loh.

CTA Blog Alta School

Sumber:

Tisa, C. (2022), ‘Apakah Memberi Hukuman dan Penghargaan Masih Efektif untuk Mendidik Anak?”, Ruangguru.com, 05 Februari 2022 [daring] Available at: https://www.ruangguru.com/blog/apakah-hukuman-dan-penghargaan-masih-efektif-untuk-mendidik-anak 

Dewi, D. S. (2020), ‘Tips Ajarkan Empati pada Anak Melalui Pola Asuh Gentle Parenting’, Tirto.id, 11 Februari 2020 [daring] Available at: https://tirto.id/tips-ajarkan-empati-pada-anak-melalui-pola-asuh-gentle-parenting-eyhE

Rosalina, D. (2020), ‘Mengenal Gentle Parenting, Pola Asuh yang Utamakan Rasa Empati pada Anak’, Kumparan.com, 26 Oktober 2020 [daring] Available at: https://kumparan.com/kumparanmom/mengenal-gentle-parenting-pola-asuh-yang-utamakan-rasa-empati-pada-anak-1uSrc6vmkK4/full

Sumber Gambar: 

Anak Diberi Hukuman oleh Orang Tua [daring]. Available at: https://www.sehatq.com/artikel/menghukum-anak-ternyata-bisa-membawa-dampak-buruk

Anak Mendapatkan Hadiah [daring]. Available at: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3646103/jangan-terlalu-sering-memberi-hadiah-kepada-anak-ini-alasannya

Anak-anak Bermain Gadget [daring]. Available at: https://edukasi.kompas.com/read/2021/05/13/084636071/10-cara-agar-anak-lupa-gadget?page=all

Nurul Habibah