Minimalist Parenting, Teknik Pola Asuh yang Bisa Dicoba

Pengasuhan Anak - Minimalist Parenting, Teknik Pola Asuh yang Bisa Dicoba-01“Artikel ini berisi informasi tentang pola asuh minimalis. Simak dulu yuk, sebelum Anda terapkan”

Sebagai orang tua tentu Anda selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Anda berusaha untuk bisa memenuhi keinginan anak yang mungkin tidak bisa anda miliki saat Anda kecil. Anda berusaha menunjukkan cinta kasih dengan pola asuh terbaik yang bisa Anda lakukan.

Namun, mendidik dan membesarkan anak dengan selalu berusaha memberikan yang terbaik, kadang kala juga bisa membuat Anda dan anak stres. Berbagai kekhawatiran karena takut tidak bisa menjadi orang tua yang baik justru bisa membuat Anda menerapkan pola asuh yang otoriter. Nah, agar hal ini tidak terjadi, maka sudah saatnya Anda mengenal pola asuh minimalis atau yang sering disebut dengan minimalist parenting.

Minimalist parenting menurut Christine Koh dan Asha Dornfest penulis dari buku yang berjudul Minimalist Parenting: Enjoy Modern Family by Doing Less, memiliki prinsip menyingkirkan hal yang tidak penting dan fokus pada prioritas. Dengan menerapkan minimalist parenting, Anda bisa menjalankan aktivitas dan pola asuh yang sesuai dengan nilai hidup serta pola pikir yang ingin ditanamkan kepada anak-anak. Selain itu, pola asuh yang satu ini juga dapat membantu anak tidak stres dan bisa mengembangkan potensi dirinya dengan baik.

Lalu, apa saja sih manfaat dari minimalist parenting? Berikut 3 manfaat yang bisa dirasakan ketika menerapkan pola asuh ini.

1. Kualitas Mental Orang Tua dan Anak Lebih Baik

Para orang tua sering kali ingin anak mereka memiliki keunggulan dalam bidang akademis dan persaingan kerja nantinya, sehingga secara tidak sadar banyak orang tua yang bersikap otoriter dan membuat anak memiliki jadwal kegiatan yang sangat padat. Seorang profesor ilmu keluarga dari University of Texas, yakni Su Yeong Kim mengatakan bawa pola asuh seperti itu tidak hanya membuat anak rentan mendapatkan masalah kesehatan mental, namun juga menurunkan motivasi belajar serta menghambat perkembangan sosial emosional anak.

Nah, dari pada membuat anak Anda stres, tidak ada salahnya Anda menerapkan minimalist parenting yang memprioritaskan komunikasi dan contoh nyata untuk menanamkan pola pikir serta nilai kehidupan pada anak. Nilai kehidupan tidak hanya bisa didapatkan dengan mengikutkan anak berbagai jenis les, seperti les balet, musik, coding atau les lain yang menurut Anda dapat menunjang karir anak ke depannya. Nilai kehidupan justru lebih bisa tertanam ketika anak memiliki banyak waktu luang untuk berdiskusi serta melihat langsung contoh nyata ketika mereka beraktivitas dengan Anda.

2. Orang Tua Tidak Perlu Multitasking

Minimalist parenting(Sumber: Parentalk.id)

Sebagai orang tua Anda tentu tahu bahwa mengurus banyak hal sekaligus tidaklah mudah. Nah, dengan menerapkan minimalist parenting, Anda bisa mengurangi beban tugas dengan tidak harus bisa multitasking. Zeo Kim, penulis dari Minimalism for Families menjelaskan bahwa mengadopsi minimalist parenting bukan berarti Anda menjadi lepas tangan dari segala urusan. Namun, Anda bisa membuat hidup menjadi lebih praktis dan sederhana dengan menyingkirkan 50% barang fisik serta 40% aktivitas dan jadwal. dengan cara memilah mana hal yang benar-benar penting, dan mana yang dapat Anda tinggalkan.

3. Potensi Diri Anak Berkembang Lebih Optimal

Minimalist parenting mendorong orang tua untuk tidak membuat anak memiliki jadwal yang sangat padat dengan aktivitas yang tidak sesuai dengan minat mereka, serta membatasi jumlah mainan yang ada di rumah, guna mendukung perkembangan anak. Dengan minimalist parenting ini anak diharapkan bisa memiliki kesempatan lebih banyak menjelajahi lingkungan mereka, menemukan hal baru yang menarik minatnya, mengasah kreativitas dan membantu anak mengenal diri mereka sendiri.

Nah, apakah Anda tertarik dengan minimalist parenting? Berikut 4 cara yang dapat Anda lakukan dalam menerapkannya.

A. Beli Sedikit Barang

Manfaat Minimalist Parenting(Sumber: Cantika.com)

Sebagai bentuk kasih sayang kepada anak, kadang Anda selalu membelikan anak berbagai jenis mainan yang mereka mau. Sehingga sudah banyak sekali mainan yang menumpuk di rumah. Lalu, saat anak-anak tidak bisa merapikan mainan mereka dan membuat kamarnya tidak pernah bersih, tidak jarang Anda juga yang pusing dan bahkan memarahi anak dengan berteriak. Padahal, hal ini bisa Anda cegah dengan lebih berani untuk membeli barang lebih sedikit. Sehingga, anak-anak bisa mengeksplor lebih banyak dan Anda tidak lagi harus marah-marah karena barang yang berserakan.

B. Biarkan Anak Memecahkan Masalah Sendiri

Jika biasanya Anda selalu berusaha untuk menyelesaikan masalah atau tantangan yang dihadapi anak. Maka, mulai sekarang cobalah untuk membiarkan anak memecahkan masalahnya sendiri, meski itu membutuhkan waktu lebih lama dibanding saat Anda membantu mereka. Contohnya, ketika anak belajar memakai baju sendiri. Bagi Anda memasang kancing baju adalah hal mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. Namun, bagi anak Anda, kegiatan itu membutuhkan usaha dan latihan yang banyak sebelum mereka dapat melakukannya dengan baik dan cepat. Jadi, cobalah memberi anak banyak kesempatan untuk bisa mengatasi tantangannya sendiri.

C. Kurangi Jadwal Anak

pola asuh minimalis(Sumber: Klikdokter.com)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu bentuk minimalist parenting adalah dengan mengurangi jadwal anak. Cobalah memilah mana kegiatan yang benar-benar perlu dilakukan serta diminati oleh anak. Jangan memaksa mereka melakukan banyak kegiatan yang sebenarnya tidak mereka suka. Dengan jadwal yang tidak terlalu padat, anak-anak tentu dapat memiliki waktu istirahat yang banyak. Sehingga, kesehatan mentalnya juga akan terjaga, dan mereka dapat tumbuh serta berkembang dengan baik.

D. Jangan Terlalu Mengarahkan Anak

Akibat rasa sayang dan khawatir yang berlebih, orang tua kadang membuat anak tidak dapat merasakan kebebasan. Ketika anak akan melakukan sesuatu Anda sering cemas dan takut anak kenapa-kenapa, padahal ini dapat membuat anak menjadi tidak percaya diri. Anda justru sebaiknya memacu keingintahuan anak dan menanamkan rasa tanggung jawab dalam diri mereka. Contohnya, ketika anak ingin mengikuti kegiatan camping, izinkan anak untuk mengatur sendiri barang bawaan yang harus mereka kemas ke dalam tasnya.

Nah, dalam hal belajar, anak juga bisa lebih mandiri tanpa terus-menerus Anda arahkan. Berbagai fasilitas belajar di altaschool  membantu anak belajar dengan lebih seru dan lebih mudah mengerti tanpa selalu meminta bantuan Anda. Anak juga dapat mengembangkan bakat dan kreativitas mereka di Alta School. Hadir dengan konsep homeschooling, Alta School menjadi pilihan bagi banyak orang tua yang ingin mempermudah anak untuk belajar kapanpun dan dimanapun anak mau.

CTA Blog Alta School

Sumber:

Edra, R. (2022), ‘Teknik Minimalist Parenting untuk Pola Asuh Anak’, Ruangguru.com, 07 Maret 2022 [daring] Available at: https://www.ruangguru.com/blog/teknik-minimalis-parenting

Makarim, F. R. (2020), ‘Kenali yang Dimaksud dengan Minimalist Parenting‘, Halodoc.com, 03 September 2020 [daring] Available at: https://www.halodoc.com/artikel/kenali-yang-dimaksud-dengan-minimalist-parenting

Orami. (2019), ‘Mengenal Minimalist Parenting dan Manfaatnya untuk Keluarga’, Orami.co.id, 27 Agustus 2019 [daring] Available at: https://www.orami.co.id/magazine/mengenal-minimalist-parenting-dan-manfaatnya-untuk-keluarga

Parapuan. (2021), ‘Jurus Mengurus Anak Minim Stres dengan Pola Asuh Minimalis. Apa Itu?’, Parapuan.co, 27 September 2021 [daring] Available at: https://www.parapuan.co/read/532911270/jurus-mengurus-anak-minim-stres-dengan-pola-asuh-minimalis-apa-itu

Sumber Gambar:

Ibu yang Multitasking [daring]. Available at: https://parentalk.id/dampak-negatif-multitasking/

Anak Terlalu Banyak Mainan [daring]. Available at: https://www.cantika.com/read/1179150/dampak-negatif-anak-punya-terlalu-banyak-mainan

Anak Ikut Les Piano [daring]. Available at: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3579395/ini-alasan-mengapa-anak-perlu-les-piano

Nurul Habibah