Pengertian Bunyi, Sifat, Jenis, Hingga Syarat Terjadinya

Pengertian Bunyi, Sifat, Jenis, dan Syarat Terjadinya

Dalam ilmu Fisika, bunyi terjadi karena adanya getaran dari sumber bunyi. Maksudnya gimana ya? Yuk kita bahas tentang bunyi lengkap mulai dari pengertian, sifat, jenis, hingga syarat terjadinya!

Saat kamu mendengar suara nyanyian, kicauan burung, teriakan, atau bunyi lainnya, pernah nggak sih kepikiran bagaimana bunyi bisa terjadi? Padahal bunyi atau suara tidak ada wujudnya alias tidak terlihat.

Nah, bunyi terjadi karena adanya getaran bunyi. Bunyi bisa terdengar karena adanya getaran yang tertangkap oleh indera pendengar kita. Fenomena bunyi ini bisa dijelaskan secara Fisika, lho. Yuk simak penjelasan lengkapnya!

 

Pengertian Bunyi

Menurut kamu, apa itu bunyi? Jadi, bunyi adalah suara yang bisa kita dengar. Ketika ada sesuatu yang bergetar atau bergerak, bunyi akan terbentuk. Misalnya, ketika kamu meniup seruling, seruling tersebut bergetar dan menghasilkan bunyi yang indah. Bunyi juga bisa datang dari hal-hal sehari-hari, seperti suara lonceng sekolah, suara burung yang bernyanyi, atau suara langkah kaki saat kita berjalan. Bunyi bisa berbeda-beda, ada yang keras, ada yang lembut, ada yang tinggi, dan ada yang rendah.

Jika dijelaskan dalam ilmu Fisika, bunyi adalah gelombang mekanik yang merambat melalui medium, seperti udara, air, atau benda padat. Bunyi terbentuk ketika objek atau sumber bunyi bergetar atau bergerak dengan cepat. Ketika objek tersebut bergetar, ia mendorong partikel-partikel medium di sekitarnya, menyebabkan partikel-partikel tersebut bergetar juga. Getaran ini kemudian merambat sebagai gelombang bunyi melalui medium.

 

Baca juga: Contoh Perubahan Wujud Benda Beserta Penjelasannya

 

Sumber Bunyi

Bunyi terjadi karena adanya sumber bunyi. Sumber bunyi sendiri merupakan objek atau peristiwa yang menghasilkan bunyi. 

Bagaimana sumber bunyi bisa terdengar? Jadi, saat sumber bunyi mendapatkan getaran karena pukulan, petikan, tiupan, gesekan, atau bahkan muncul secara alami, maka akan menghasilkan bunyi. 

Sumber bunyi bisa bermacam-macam, termasuk benda hidup dan benda mati. Manusia juga memiliki alat untuk mengeluarkan sumber bunyi yang disebut pita suara. Selain itu, contoh sumber bunyi lainnya yaitu:

 

1. Hewan

Hewan juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan bunyi, seperti burung yang bernyanyi, anjing yang menggonggong, dan kucing yang mengeluarkan suara “meong”.

 

2. Alat musik

Alat musik seperti gitar, piano, drum, dan seruling adalah contoh sumber bunyi yang diciptakan manusia. Ketika alat musik ini dimainkan, getaran atau pergerakan pada bagian-bagian alat musik menghasilkan bunyi.

 

3. Kendaraan

Kendaraan seperti mobil, motor, atau pesawat terbang menghasilkan bunyi dari mesin atau komponen lainnya yang bergerak. Bunyi ini dapat berasal dari suara mesin, knalpot, atau ban yang berputar.

 

4. Alam

Sumber bunyi alam meliputi suara angin yang bertiup, suara hujan yang jatuh, gemuruh petir, atau ombak yang memecah di pantai. Bunyi-bunyi ini berasal dari peristiwa alam yang terjadi di sekitar kita.

 

5. Benda mati

Benda mati seperti lonceng, bel, atau klakson juga dapat menjadi sumber bunyi. Ketika benda-benda ini dipukul atau ditekan, mereka menghasilkan bunyi khas yang dapat didengar.

 

Baca juga: 400 Contoh Kata Benda beserta Pengertian, Ciri, dan Jenisnya

 

Sifat Energi Bunyi

Bunyi memiliki sifat-sifat yang membedakannya dengan energi lainnya, di antaranya yaitu:

 

1. Merambat melalui zat

Bunyi dapat merambat melalui berbagai jenis medium, seperti udara, air, dan benda padat. Ketika sumber bunyi bergetar, ia menghasilkan gelombang suara yang merambat melalui medium tersebut dari satu titik ke titik lain.

 

2. Mengalami refleksi atau pantulan

Bunyi dapat memantul saat bertemu dengan permukaan yang keras atau halus. Ketika bunyi memantul, ia berubah arah dan kembali ke medium asalnya. Fenomena ini sering menghasilkan echo atau gema, tergantung pada jarak dan sifat permukaan yang memantulkan bunyi.

 

3. Dapat diserap

Bunyi dapat diserap oleh benda atau medium tertentu. Ketika bunyi bertemu dengan benda yang memiliki sifat penyerapan bunyi tinggi, sebagian energi bunyi akan diubah menjadi energi lain, seperti panas. Misalnya, saat bunyi bertemu dengan bahan peredam suara, seperti busa atau kain tebal, bunyi dapat diserap dengan efektif.

 

4. Bisa mengalami difraksi atau pembiasan

Difraksi adalah sifat bunyi yang melewati penghalang atau bidang yang melengkung, seperti pintu yang terbuka atau ujung pintu. Ketika bunyi mengalami difraksi, ia dapat mengubah arah dan pola perambatannya. Fenomena ini memungkinkan bunyi untuk dapat terdengar di sekitar sudut atau penghalang.

 

5. Bisa mengalami interferensi atau saling mempengaruhi

Ketika dua atau lebih gelombang bunyi bertemu, mereka dapat saling mempengaruhi dan menghasilkan pola interferensi. Interferensi bisa menguatkan atau membatalkan bunyi, tergantung pada fase (posisi) dan amplitudo gelombang bunyi tersebut.

 

6. Mengalami Doppler Effect

Doppler Effect terjadi ketika sumber bunyi atau pendengar bergerak antar satu sama lain. Akibatnya, frekuensi bunyi yang didengar akan berubah. Jika sumber bunyi mendekati pendengar, frekuensi bunyi terdengar lebih tinggi, sedangkan jika sumber bunyi menjauhi pendengar, frekuensi bunyi terdengar lebih rendah.

 

7. Memiliki kecepatan perambatan

Bunyi memiliki kecepatan perambatan tertentu di dalam medium. Kecepatan bunyi dapat berbeda tergantung pada jenis mediumnya. Misalnya, bunyi merambat lebih cepat di udara daripada di air.

 

Kelas Gratis Alta School

 

Jenis-Jenis Bunyi

Secara umum, jenis bunyi dibagi menjadi tiga, yaitu infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik. Apa pengertian, ciri, dan contoh dari ketiganya?

 

1. Bunyi Infrasonik

  • Bunyi infrasonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi di bawah rentang pendengaran manusia, yaitu kurang dari 20 Hz.
  • Bunyi ini tidak dapat didengar oleh manusia, tetapi beberapa hewan seperti gajah dan paus dapat mendeteksi dan menggunakan bunyi infrasonik untuk berkomunikasi.
  • Contoh bunyi infrasonik adalah suara gemuruh gempa bumi, ombak laut besar, atau suara mesin besar seperti pesawat terbang.

 

2. Bunyi Audiosonik

  • Bunyi audiosonik adalah bunyi yang berada dalam rentang frekuensi pendengaran manusia, yaitu sekitar 20 Hz hingga 20.000 Hz.
  • Bunyi audiosonik adalah jenis bunyi yang paling umum dan dapat didengar oleh manusia.
  • Contoh bunyi audiosonik meliputi suara-suara sehari-hari seperti suara manusia berbicara, musik, bunyi kendaraan, serta suara alat musik.

 

3. Bunyi Ultrasonik

  • Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi di atas rentang pendengaran manusia, yaitu di atas 20.000 Hz.
  • Manusia tidak dapat mendengar bunyi ultrasonik secara langsung, tetapi beberapa hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba menggunakan bunyi ultrasonik untuk navigasi dan pencarian makanan.
  • Bunyi ultrasonik juga digunakan dalam berbagai aplikasi teknologi seperti pencitraan medis, pembersihan ultrasonik, dan pengukuran jarak.

 

Syarat Terjadinya Bunyi

Bagaimana bunyi bisa terjadi? Mengapa telinga kita bisa mendengarnya padahal bunyi tidak dapat dilihat? Nah, ternyata, bunyi dapat terdengar apabila memenuhi syarat berikut. Apa saja?

 

1. Terdapat sumber getaran

Sumber getaran ini dapat berupa benda yang bergetar, seperti alat musik yang menghasilkan bunyi ketika ditiup, dipetik, atau dipukul.

 

2. Membutuhkan medium perambatan

Bunyi membutuhkan medium perambatan untuk dapat merambat. Medium ini dapat berupa udara, air, atau benda padat. Bunyi tidak dapat merambat di dalam ruang hampa udara karena tidak ada medium untuk mentransmisikan gelombang bunyi.

 

4. Adanya getaran merambat

Getaran dari sumber bunyi harus mampu merambat melalui medium yang ada. Ketika sumber bunyi bergetar, getaran ini menghasilkan gelombang yang merambat melalui medium, seperti udara. Gelombang bunyi terdiri dari kompresi (bagian dengan tekanan tinggi) dan rarefaksi (bagian dengan tekanan rendah) yang bergerak melalui medium.

 

5. Terdapat pendengar atau alat pendeteksi

Untuk mendengar bunyi, ada kebutuhan akan adanya pendengar atau alat pendeteksi yang dapat merespons gelombang bunyi. Manusia memiliki telinga yang mampu mendeteksi dan menginterpretasikan gelombang bunyi sebagai suara.

Nah, sekarang kamu udah nggak bingung lagi kan, gimana bunyi bisa terjadi? Jadi, bunyi bisa didengar oleh manusia karena adanya getaran dari sumber bunyi yang ditangkap oleh telinga. Menarik banget ya belajar ilmu Fisika. Yuk belajar materi Sains lainnya di homeschooling AltaSchool! Jenjangnya lengkap mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga kelas bilingual.

Adya Rosyada Yonas