Mengenal Peta: Tujuan, Fungsi, Jenis-Jenis, dan Unsurnya

Peta

Yuk, kita mengenal peta! Mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, jenis, hingga unsur yang terdapat dalam peta, lengkap dibahas di sini!

Pernahkah kamu melihat peta Indonesia di buku Atlas atau di sebuah globe? Atau pernahkah kamu menonton kartun Dora The Explorer saat ia memanggil karakter Peta untuk menunjukkan jalan yang harus dilalui oleh Dora dan Boots?

Dora, Boots, dan Peta (Sumber: deviantart.com)

 

Peta merupakan alat bantu yang digunakan manusia untuk memahami suatu lokasi di permukaan bumi secara visual. Dengan menggunakan peta, kita bisa menggambarkan keberadaan suatu wilayah, baik wilayah yang lingkupnya kecil, seperti desa dan kota, maupun wilayah yang lingkupnya lebih luas, seperti negara dan benua.

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan peta? Yuk, perhatikan penjelasan berikut ini!

 

Pengertian Peta

Peta adalah representasi visual dari permukaan bumi yang diproyeksikan pada bidang datar dengan skala tertentu. Penyajiannya dapat bervariasi, dari peta cetak tradisional hingga peta digital interaktif di layar komputer. Kata “peta” sendiri berasal dari bahasa Yunani, mappa, yang berarti taplak meja atau kain penutup.

Peta pada dasarnya merupakan gambaran dua dimensi dari sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu. Peta merepresentasikan ruang tiga dimensi ke dalam bidang dua dimensi. Proses pembuatan peta disebut sebagai kartografi.

 

Tujuan Peta

Peta dibuat untuk memenuhi beberapa tujuan yang dapat membantu manusia, di antaranya yaitu: 

  • Membantu pekerjaan, misalnya seperti konstruksi jalan, navigasi, dan perencanaan.
  • Sebagai alat bantu analisis data spasial, misalnya untuk perhitungan volume.
  • Menyimpan informasi geografis.
  • Membantu pembuatan sebuah desain, seperti desain jalan, perumahan, dan sebagainya.
  • Sebagai alat komunikasi informasi ruang.

 

Baca juga: 6 Buku Anak Bertema Sains, untuk Kecerdasan Sejak Dini

 

Fungsi Peta

Beberapa fungsi dari peta antara lain sebagai berikut:

  • Untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
  • Untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, pegunungan, perairan, dan sebagainya.
  • Untuk memperlihatkan ukuran berupa luas, jarak, serta arah suatu tempat di permukaan bumi.
  • Untuk menyajikan data mengenai potensi suatu wilayah.
  • Untuk membantu peneliti sebelum melakukan survei lapangan, supaya bisa mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
  • Sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
  • Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
  • Sebagai alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena geografi di permukaan bumi.

 

Jenis-Jenis Peta

Peta terdiri atas beberapa jenis yang perlu kamu ketahui. Jenis-jenis peta dibedakan berdasarkan isinya, skalanya, dan juga bentuknya. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa perhatikan penjelasan berikut ini.

 

1. Jenis Peta Berdasarkan Isinya

Berdasarkan isinya, peta dibedakan menjadi peta umum dan peta khusus atau tematik.

 

a. Peta Umum

Peta umum adalah jenis peta yang menggambarkan ketampakan bumi, baik dari segi fenomena alam, buatan manusia, maupun budayanya. Peta umum dibagi menjadi tiga, yaitu:

  • Peta Topografi, merupakan jenis peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Relief permukaan bumi ini digambarkan dalam sebuah bentuk garis kontur. Garis kontur adalah sebuah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama.
  • Peta Korografi, merupakan jenis peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang sifatnya umum dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas. 
  • Peta Geografi (Peta Dunia), merupakan jenis peta yang menggambarkan seluruh wilayah dunia secara utuh dengan menggunakn skala yang sangat kecil. Contoh peta geografi adalah globe.

 

b. Peta Khusus (Peta Tematik)

Peta khusus atau disebut juga sebagai peta tematik adalah jenis peta yang menampilkan informasi ketampakan tertentu. Peta ini menggunakan simbol sesuai dengan tema pada judul peta. Contoh peta khusus yaitu peta penggunaan lahan, peta kepadatan penduduk, peta persebaran objek wisata, dan sebagainya.

 

peta tematik

Contoh Peta Tematik yaitu Peta Rencana Pola Ruang Provinsi Bali (Sumber: detik.com)

 

2. Jenis Peta Berdasarkan Skalanya

Berdasarkan skalanya, peta dibedakan menjadi peta kadaster, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, dan peta skala geografi.

 

a. Peta Kadaster

Peta kadaster adalah jenis peta yang memiliki skala antara 1 : 100 hingga 1 : 5.000. Biasanya, peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah pada sertifikat tanah.

 

b. Peta Skala Besar

Peta skala besar adalah jenis peta dengan skala antara 1 : 5.000 hingga 1 : 250.000. Biasanya, peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang tidak terlalu luas, misalnya seperti peta kelurahan, peta desa, peta kecamatan, dan peta kota.

 

c. Peta Skala Sedang

Peta skala sedang merupakan peta yang memiliki skala antara 1 : 250.000 sampai dengan 1 : 500.000. Peta ini biasanya digunakan untuk menggambarkan cakupan wilayah yang lebih luas lagi, seperti provinsi, pulau, dan sebagainya.

 

d. Peta Skala Kecil

Peta skala kecil adalah jenis peta dengan skala antara 1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000. Peta ini biasa digunakan untuk menggambarkan daerah yang lebih luas lagi, misalnya satu negara, yaitu seperti pada peta Indonesia.

 

e. Peta Skala Geografi

Terakhir, yaitu peta skala geografi yang skalanya lebih kecil dari 1 : 1.000.000. Peta skala geografi biasanya digunakan untuk menggambarkan peta benua atau peta dunia.

peta dunia

Contoh Peta Dunia (Sumber: grid.id)

 

3. Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, peta dibedakan menjadi peta datar, peta timbul, peta digital, peta garis, dan peta foto.

 

a. Peta Datar 

Peta datar biasa disebut juga sebagai peta dua dimensi, peta biasa, atau peta planimetri. Sesuai namanya, peta ini berbentuk datar dan pembuatannya pun dilakukan pada bidang datar, seperti kain atau kertas. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna, simbol, dan lainnya.

 

b. Peta Timbul 

Peta timbul biasa juga disebut sebagai peta tiga dimensi atau peta stereometri. Peta ini dibuat hampir sama atau bahkan sama persis dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dilakukan dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi akan tampak seperti aslinya.

 

c. Peta Digital

Peta digital merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat disimpan dalam media penyimpanan digital seperti flashdisk. Contoh peta digital yakni peta citra satelit dan foto udara.

 

d. Peta Garis

Peta garis merupakan peta yang menyajikan data alam dan ketampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.

 

e. Peta Foto

Terakhir, yaitu peta foto. Peta foto merupakan peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.

 

Baca juga: Cara dan Waktu yang Tepat Mengajarkan Anak Bahasa Asing

 

Unsur Peta

Peta dilengkapi dengan berbagai macam komponen atau unsur kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca atau menggunakan peta. Beberapa komponen yang termasuk dalam unsur-unsur peta secara umum antara lain yaitu:

 

1. Judul

Judul merupakan unsur peta yang berfungsi untuk mencerminkan isi sekaligus tipe dari peta itu sendiri. Judul biasanya dituliskan pada bagian atas tengah, atas kanan, atau bagian bawah dengan ukuran font yang besar dan tebal supaya mudah dibaca.

 

2. Orientasi (Tanda Arah Mata Angin)

Orientasi merupakan tanda yang menunjukkan arah mata angin pada peta tersebut. Biasanya, orientasi atau tanda arah digambarkan dengan tanda panah yang menunjuk ke arah atas, dengan di atasnya terdapat huruf U. Artinya, arah atas pada peta merupakan arah Utara, maka dapat disimpulkan bahwa arah kanan adalah Timur, bawah adalah Selatan, dan kiri merupakan Barat.

 

3. Skala

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala biasanya dituliskan di bawah judul peta. Penulisan skala dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Skala angka → merupakan skala yang ditulis dengan angka, misalnya 1 : 2.500.000. Artinya, setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak yang sebenarnya.
  • Skala garis → merupakan skala yang dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu, di mana setiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
  • Skala verbal → merupakan skala yang ditulis dengan kata-kata.

 

4. Legenda 

Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang digunakan pada peta agar pembaca dapat memahami peta secara menyeluruh. Simbol pada peta dapat berupa ikon, gambar, atau tanda tertentu, yang dapat mewakili ketampakan yang ada di permukaan bumi. 

legenda

Contoh Legenda pada Peta (Sumber: kompas.com)

 

Jenis-jenis simbol peta yang terdapat dalam legenda antara lain:

  • Simbol titik → digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional.
  • Simbol garis → digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak.
  • Simbol area → digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu.
  • Simbol aliran → digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
  • Simbol batang → digunakan untuk menyatakan suatu harga atau nilai yang dibandingkan dengan harga atau nilai lainnya.
  • Simbol lingkaran → digunakan untuk menyatakan kuantitas atau jumlah dalam bentuk persentase.
  • Simbol bola → digunakan untuk menyatakan volume. Semakin besar simbol bola, maka menunjukkan volume yang semakin besar. Sebaliknya, jika simbol bola semakin kecil, berarti volumenya semakin kecil.

 

5. Warna Peta

Warna peta berfungsi untuk membedakan ketampakan atau objek di permukaan bumi, serta untuk keperluan estetika pada peta. Umumnya, warna pada peta terdiri atas:

  • Warna hijau → menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi oleh dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.
  • Warna hijau muda → menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200–400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah.
  • Warna kuning → menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500–1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.
  • Warna cokelat muda → menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000–1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Salatiga dan Tawangmangu.
  • Warna cokelat → menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.
  • Warna merah → menunjukkan jalan kereta api dan warna gunung aktif. Warna merah sering dijumpai di peta suatu provinsi.
  • Warna biru → menunjukkan warna ketampakan perairan. 
  • Warna biru keputihan → menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai.
  • Warna biru muda → menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200–2000 m.
  • Warna biru tua → menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m.

 

6. Tipe Huruf (Lettering)

Lettering berfungsi untuk memperjelas arti dari simbol-simbol yang ada. Macam-macam penggunaan lettering antara lain:

  • Objek Hipsografi → ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
  • Objek Hidrografi → ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa

 

7. Garis Astronomis

Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.

 

8. Inset

Inset adalah peta kecil yang disisipkan pada peta utama. Macam-macam inset antara lain: 

  • Inset penunjuk lokasi → berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali. 
  • Inset penjelas → berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting.
  • Inset penyambung → berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama.

 

Baca juga: Calistung, Pengertian, Tujuan & Tips Mengajarkannya

 

9. Garis Tepi Peta

Garis tepi peta merupakan garis yang berfungsi untuk membatasi ruang peta, serta untuk meletakkan garis astronomis secara beraturan dan benar pada peta.

 

10. Sumber dan Tahun Pembuatan

Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh, sedangkan tahun pembuatan merupakan tahun dibuatnya peta tersebut.

 

11. Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah Barat – Timur atau dari arah Timur – Barat. Sedangkan garis bujur adalah garis yang membujur dari arah Utara – Selatan atau Selatan – Utara.

Demikian artikel mengenai peta, mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, jenis-jenis peta, hingga unsur peta beserta penjelasan detailnya. Semoga artikel ini bisa membantu siswa maupun orang tua yang sedang mengajarkan anaknya tentang peta, ya! Jangan lupa juga untuk bergabung bersama Alta School, agar sekolah anak tidak hanya berkualitas, tapi juga seru dan menyenangkan.

CTA Blog Alta School

 

Referensi:

gramedia.com/literasi/pengertian-peta/

detik.com/edu/detikpedia/d-6935776/pengertian-peta-tujuan-fungsi-dan-jenis-jenisnya

(Diakses: 18 April 2024)

Sumber Gambar:

Dora, Boots, dan Peta [daring]. Tautan: deviantart.com/fatimamahdjoub/art/Dora-Boots-and-Map-970631249

Contoh Peta Tematik [daring]. Tautan: awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2022/12/15/peta-tematik_169.png?w=1200

Contoh Peta Dunia [daring]. Tautan: asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2020/05/24/687879063.jpg

Contoh Legenda pada Peta [daring]. Tautan: asset.kompas.com/crops/kiJoskWrdEsVwnadCd8ldlqWCJw=/65×0:779×476/750×500/data/photo/2020/08/12/5f3354dcd4bee.jpg

(Diakses: 18 April 2024)

Kenya Swawikanti