15 Permainan untuk Merangsang Motorik Anak Usia Dini

Aktivitas & Hobi - 7 Permainan untuk Merangsang Motorik Anak Usia Dini-01

Kemampuan motorik pada anak dapat dilatih melalui aktivitas dan permainan sederhana yang bisa dilakukan di rumah. Yuk, simak di artikel ini!

Kemampuan motorik adalah kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh anak sejak dini. Kemampuan ini dibagi menjadi dua, yakni motorik halus dan motorik kasar. Kemampuan motorik kasar melibatkan pergerakan otot-otot besar, contohnya tungkai dan lengan. Sedangkan kemampuan motorik halus adalah gerakan yang melibatkan otot-otot kecil, contohnya jari tangan.

Kemampuan motorik dapat membantu kemandirian anak loh. Dengan kemampuan motorik yang baik, anak bisa mengenakan pakaian berkancing, menggunakan sendok, dan melakukan hal lain dalam merawat dirinya. Tak hanya melalui bangku sekolah, kemampuan motorik ternyata juga dapat Anda ajarkan kepada anak di rumah. Salah satu caranya yakni melalui permainan.

Nah, kira-kira apa aja sih permainan yang cocok dilakukan oleh anak, agar kemampuan motorik mereka dapat berkembang dengan baik?

Berikut 15 permainan anak yang dapat membantu merangsang motorik halus mereka.

1. Kertas Lipat

Kertas lipat seringkali dijadikan permainan anak usia dini yang bisa merangsang motorik halus. Melalui permainan ini anak dapat melatih tangan mereka untuk bekerja lebih akurat. Selain itu, ketika bermain kertas lipat, anak dapat meningkatkan ketajaman visualnya. Anak bisa memahami diagram atau gambar ketika sedang melipat kertas. Nah, hal tersebut dapat membantu imajinasi anak berkembang sejak dini.

Selain membantu anak menjadi pribadi yang sabar, permainan melipat kertas bisa juga meningkatkan hemisphere kanan dan kiri. Anak dituntut untuk bisa berpikir kreatif dan mengasah daya ingatnya dengan baik, agar Ia bisa mengikuti pola lipatan yang sudah diinstruksikan. Permainan yang satu ini murah meriah loh. Cukup sediakan kertas berwarna agar terlihat menarik, dan ajak anak bersama-sama membuat perahu, bintang, atau bunga dari kertas tersebut.

 

2. Puzzle

Puzzle adalah salah satu permainan untuk anak yang mudah ditemukan. Pilihkan puzzle yang tidak terlalu rumit yang sesuai dengan usia anak. Nanti seiring bertambahnya usia, tambahkan juga level kerumitan permainan tersebut. Puzzle dapat membantu merangsang kemampuan kognitif anak. Melalui permainan ini anak bisa mengenal bentuk, warna, gambar, serta juga ukuran.

Permainan puzzle juga membantu mengasah kecerdasan otak anak. Sebab, ketika bermain puzzle anak membutuhkan ingatan yang kuat, agar bisa merangkai gambar dengan utuh. Anak-anak diminta untuk menganalisis warna, ukuran serta posisi kepingan puzzle ke posisi yang sesuai. Dengan permainan ini, anak bisa terlatih kesabaran dan konsentrasinya.

 

Baca juga: 10 Tips Mengajarkan Anak Menulis, Pasti Bisa!

 

3. Gelembung Sabun

Satu lagi permainan murah meriah yang bisa Anda sediakan untuk anak dalam rangka merangsang motoriknya, adalah gelembung sabun. Permainan meniup gelembung sabun dapat membantu merangsang otot pada bagian mulut, sehingga anak jadi lebih mudah berbicara. Bagi anak-anak yang baru bisa berjalan, permainan yang satu ini memotivasi untuk bergerak lebih aktif. Sebab, tidak jarang anak-anak suka sekali mengejar gelembung sabun yang melayang.

Gelembung sabun dapat Anda buat dengan mudah di rumah menggunakan air dan sabun. Nah, untuk menciptakan gelembung, dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian ketika meniupnya.

 

4. Bermain dengan Sendok

Salah satu cara melatih motorik anak dengan sendok adalah mengajarkan dan membiarkan Ia makan sendiri. Anda dapat mengajarkan anak menggunakan sendok dan garpu sejak dini. Dengan demikian anak mencari tahu sendiri bagaimana cara menggenggam dan mengarahkan alat makan dengan benar.

Untuk membantu anak makan sendiri, Anda bisa meluangkan waktu untuk menemaninya makan dalam suasana yang menyenangkan. Biarkan Ia menikmati makanannya tanpa di paksa. Selain itu, ketika makan sendiri, biasanya anak tampak kotor akibat Ia makan dengan berantakan. Namun, jangan bersihkan mulut atau tangannya terlalu sering. Biarkan saja anak menyelesaikan makannya terlebih dahulu, baru dibersihkan.

 

Baca juga: Berapa sih Usia Ideal Anak Belajar Calistung? Simak Tipsnya

 

5. Menggambar dan Mewarnai

Permainan yang satu ini sangat disukai oleh anak-anak. Bahkan tanpa di suruh Anda pasti pernah melihat anak menggambar dan mewarnai di berbagai tempat yang ia suka, yang salah satunya adalah tembok rumah.

Menggambar dan mewarnai tidak hanya dapat meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak, namun juga melatih anak untuk bisa memegang pensil dengan benar. Goresan tangan anak ketika memegang krayon membutuhkan koordinasi mata dengan otot halus tangannya.

 

6. Bermain Karet dan Lompat Tali

Karet gelang dapat Anda susun hingga menyerupai tali, yang nantinya bisa digunakan oleh anak untuk melompat. Permainan lompat tali ini dapat meningkatkan keseimbangan anak dan juga membuat otot-ototnya menjadi lebih kuat. Selain untuk lompat tali, karet gelang juga bisa digunakan untuk bermain yoyo dan membuat simpul ajaib berbentuk binatang. Semakin mirip bentuk simpulnya maka semakin rumit proses pembuatannya. Nah, permainan seperti ini bisa membantu meningkatkan imajinasi anak agar mau membuat simpul dengan berbagai bentuk.

 

7. Bermain dengan Lilin

Mainan yang berbentuk adonan seperti lilin dan tanah liat juga dapat merangsang motorik anak. Biarkan anak mencubit-cubit bagian adonan dengan jarinya atau menggenggamnya. Lalu biarkan anak berkreasi membentuk benda apa pun yang Ia sukai dengan lilin atau tanah liat tersebut. Nah, selain lilin dan tanah liat, adonan kue juga bisa loh Anda gunakan untuk bahan permainan ini.

 

Baca juga: Perbedaan Motorik Kasar dan Halus pada Anak, Orangtua Harus Tahu!

 

8. Bermain Bola

Selanjutnya, permainan yang bisa Ayah Bunda coba untuk merangsang motorik anak adalah dengan main bola. Bermain bola dapat membantu meningkatkan koordinasi mata dan tangan. Selain itu juga bermanfaat untuk memperkuat otot-otot kaki. Ayah dan Bunda dapat mengenalkan anak pada bola dengan ukuran yang sesuai dengan usia dan tinggi mereka.

 

9. Bermain Pasir

Bermain pasir dan air dapat membantu merangsang motorik anak usia dini karena melibatkan gerakan fisik yang kompleks, seperti menggenggam, menuangkan, dan memadatkan pasir. Saat bermain dengan pasir, anak-anak akan terus-menerus mencoba dan mengulang gerakan tersebut, yang membantu meningkatkan keterampilan motorik halus mereka. Mereka juga dapat menggunakan berbagai alat, seperti sekop dan ember yang dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar mereka.

Selain itu, bermain pasir dan air dapat memberikan pengalaman sensorik yang berbeda, seperti sentuhan, suara, dan aroma, yang dapat membantu mengembangkan kemampuan anak-anak dalam memproses informasi sensorik. Semua ini dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik anak usia dini dengan cara yang menyenangkan dan menarik bagi mereka.

 

10. Bermain Balon

Bermain balonmelibatkan gerakan fisik yang kompleks dan variasi gerakan yang berbeda, seperti meniup, menggenggam, melempar, menangkap, dan mengikuti gerakan balon. Ketika anak meniup balon, mereka akan menggunakan otot-otot pernapasan mereka.

Saat menggenggam balon, mereka akan menggunakan otot-otot tangan dan jari-jari mereka. Menangkap atau melempar balon juga dapat membantu mengembangkan koordinasi mata dan tangan, serta memperkuat otot-otot lengan.

Bermain balon juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan memusatkan perhatian dan konsentrasi mereka. Balon yang bergerak lambat membutuhkan perhatian dan fokus yang lebih besar untuk menangkap atau mengikuti gerakannya.

 

11. Bermain Balok Kayu

Ayah dan Bunda juga bisa, lho, mengajak anak bermain balok kayu. Permainan ini dapat membantu mengembangkan kemampuan kognitif anak-anak, seperti kemampuan berpikir logis, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan mengembangkan kreativitas. Saat menyusun balok kayu, anak-anak akan memikirkan cara untuk membuat struktur yang stabil dan estetis, sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan logis mereka.

 

Baca juga: 15 Kreasi dari Kertas Origami dan Cara Membuatnya

 

12. Bermain Petak Umpet

Selanjutnya, bermain petak umpet juga bermanfaat untuk mengembangkan motorik anak. Anak-anak akan menggunakan otot kaki, tangan, dan tubuh mereka sehingga dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar. Mereka akan belajar berpikir secara strategis dan taktis saat mencari tempat bersembunyi atau menemukan teman yang bersembunyi. 

Selain itu, bermain petak umpet dapat membantu meningkatkan kemampuan sosial anak-anak karena mereka harus bekerja sama dengan teman-teman mereka untuk menemukan dan menangkap teman yang bersembunyi.

 

13. Bermain Papan Tangga

Saat anak bermain di papan tangga, mereka perlu memanjat, melompat, dan merayap. Gerakan-gerakan ini membantu melatih otot-otot besar seperti kaki, tangan, dan tubuh anak. Mereka juga perlu mengendalikan gerakan tubuh saat naik dan turun tangga atau saat meluncur di prosotan. Hal ini membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar dan koordinasi tubuh anak.

Selain keterampilan motorik kasar, bermain papan tangga juga melibatkan keterampilan motorik halus. Misalnya, saat anak memegang pegangan tangga atau memindahkan mainan di papan tangga, mereka perlu menggunakan keterampilan motorik halus seperti menggenggam, memutar, dan memindahkan jari-jari mereka.

 

14. Lari-Lari Kecil

Ketika anak bermain lari-lari kecil, mereka dapat menggunakan kreativitas dalam berimajinasi atau membuat permainan baru yang melibatkan gerakan fisik. Hal ini membantu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan memperluas wawasan anak. Ayah Bunda juga bisa melibatkan diri dalam permainan ini. 

Dalam berlari atau berjalan cepat, anak perlu menggunakan otot-otot besar seperti kaki, tangan, dan tubuh mereka. Dalam prosesnya, anak akan mengembangkan kemampuan koordinasi tubuh dan keseimbangan.

 

15. Bermain Layang-Layang

Permainan selanjutnya yang dapat mengasah kemampuan motorik anak yaitu dengan mengajak mereka bermain layang-layang sederhana. Saat memegang tali layang-layang, anak harus menggunakan keterampilan motorik halus mereka untuk mengontrol dan menggerakkan tali sesuai dengan arah angin dan mengarahkan layang-layang ke udara. Hal ini membantu melatih otot-otot halus pada tangan dan jari-jari anak.

Jadi, itulah 15 permainan yang dapat merangsang perkembangan motorik anak. Keterampilan motorik ini dapat dilatih ketika anak memasuki jenjang pendidikan PAUD, atau bahkan bisa mulai semenjak usia 1-2 tahun.

Selain melatih kemampuan motorik anak, bantu juga yuk anak untuk mendapatkan pelajaran lain melalui altaschool. Alta School merupakan sekolah online yang diperuntukan bagi anak di jenjang PAUD hingga SMA.

Sekolah online ini menggunakan sistem kurikulum K-13 dengan metode pembelajaran yang lebih adaptif. Berbagai fasilitas belajar yang dapat dinikmati oleh anak Anda ketika berlangganan di Alta School adalah Live Teaching, Home-Based Project, Learning Kit. Kelas Tambahan, Pendidikan Karakter, dan lain sebagainya.

CTA Blog Alta School

Sumber:

Andrian, K. (2019), ‘ Permainan yang Bisa Membangun Kemampuan Motorik Halus Anak’, Alodokter.com, 18 Juni 2019 [daring] Available at: https://www.alodokter.com/permainan-yang-bisa-membangun-kemampuan-motorik-halus-anak

Makarim, F. R. (2021), ‘6 Permainan yang Bisa Melatih Motorik Anak’, Halodoc.com, 12 Maret 2021 [daring] Available at: https://www.halodoc.com/artikel/6-permainan-yang-bisa-melatih-motorik-anak

Acosta. (2020), ‘15 Rekomendasi Permainan Untuk Melatih Motorik Halus Anak’, Acosta.co.id, 28 September 2020 [daring] Available at: https://acosta.co.id/permainan-untuk-latih-motorik-halus-anak/

Kasih, A. P. (2020), ‘10 Permainan Sederhana untuk Melatih Motorik Halus Anak PAUD’, Edukasi.kompas.com, 01 April 2020 [daring] Available at: https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/01/101500871/10-permainan-sederhana-untuk-melatih-motorik-halus-anak-paud?page=all

Sumber Gambar:

Anak Bermain Melipat Kertas [daring]. Available at: https://shimajiro.id/article/425/serunya-bermain-kertas-lipat-bersama-shimajiro

Anak Bermain Gelembung Sabun [daring]. Available at: https://bobo.grid.id/read/082223990/meski-dibentuk-dari-benda-yang-tidak-berbentuk-bulat-mengapa-gelembung-selalu-berbentuk-bulat-ya?page=all

Anak Belajar Menggambar dan Mewarnai [daring]. Available at: https://edukasi.kompas.com/read/2019/02/20/22400301/ini-tahapan-kemampuan-anak-usia-dini-menggambar-dan-mewarnai?page=all

Adya Rosyada Yonas